Rabu, 23 Maret 2011

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok

Sri Astuti dan Hadi Siswanto

ABSTRAK

Persentase merokok tahun 2007 setiap hari penduduk umur > 10 tahun adalah 23,7 %, dan persentase terbesar penduduk perokok usia muda 15-19 tahun adalah 53%. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku merokok pada siswa-siswi (remaja) yang merokok adalah 56,8% dan yang tidak merokok adalah 43,2%. Variabel yang mempunyai hubungan bermakna (p < 0,05) dengan perilaku merokok adalah jenis kelamin p value =0,039 (p<0,05), pengetahuan p value = 0,020 (p < 0,05), sikap p value =0,043, pengaruh teman p value =0,0005 (p<0,05), dan pengaruh keluarga p value =0,001 (p<0,05). Variabel yang tidak bermakna dalam penelitian ini adalah variabel umur p value = 1,000, (p > 0,05), daya beli p value = 0,499 (p > 0,05), ketersediaan fasilitas p value =0,648 (p > 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perilaku merokok siswa-siswi di SMA Ksatrya Jakarta Pusat sudah berada pada taraf yang sangat membahayakan terbukti dengan jumlah responden 88 pelajar ternyata lebih dari separuh pelajar (50 pelajar) adalah merokok.Kepala sekolah dan guru hendaknya tidak merokok di lingkungan sekolah, agar memasang poster tentang larangan merokok, orang tua mengawasi pergaulan anak karena teman menjadi faktor yang paling dominan dalam perilaku merokok. Untuk Pemerintah agar mengawasi dan membatasi iklan rokok di media massa baik elektronik maupun media cetak serta melaksanakan peraturan daerah tentang larangan merokok di tempat umum dengan memberikan sanksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar